Comments

Gedung Balai Pemuda merupakan Gedung Kontrolir Belanda yang direhab dan menjadi Pusat Kegiatan YPKGM sebelum tsunami

Tsunami Desember 2004 membuat Balai Pemuda rata dengan tanah

Gedung Pusat Belajar Anak yang dibangun kembali tahun 2009 di Leupung

Perpustakaan bantuan BRR ukuran 4 x 8 m

Ruangan yang disiapkan untuk ruang baca, namun kini masih dalam kondisi terbuka menunggu ularan tangan donatur

Ruang Meeting saat dirental oleh Partai Politik saat persiapan kampanye

Ruang Meeting - Disewakan untuk umum

Perpustakaan kondisi saat ini

Bimbingan Membaca dan Menulis bagi anak-anak di Pusat Belajar Anak - Perpustakaan YPKGM

Belajar Komputer untuk Anak di Pusat Belajar Anak di Leupung

Kelompok Tarian binaan Pusat Belajar Anak di Leupung

Anak dan Nenek seperti ini yang menjadi prioritas YPKGM untuk dibina

Agar Anak mendapat tempat membaca yang lebih nyaman dan tidak seperti ini yang menjadi alasan YPKGM membuka Pusat Belajar Anak

Anak ini yang menjadi prioritas YPKGM untuk dibina

Membawa anak-anak rekreasi kepantai salah satu upaya YPKGM agar anak-anak tidak jenuh dan tetap gembira

Membaca merupakan upaya membuka cakrawala pikir anak

Hasil latihan anak-anak akhirnya dituangkan dalam mengikuti Festival dan pertunjukan untuk umum

Hasil latihan anak-anak akhirnya dituangkan dalam mengikuti Festival dan pertunjukan untuk umum

Thursday 29 January 2015

KPK vs POLRI : Reflection Order Chaotic Life in Indonesia (Cerminan Tatanan Kehidupan yang Kacau di Indonesia)

Power is what makes the Commission and police clashed , regardless of the application of the rule itself , which means that here we are not going to review what the existing problems so that they are hostile , but that is obviously because both have the power in law then they are above the law itself. Kekuasaanlah yang membuat KPK dan POLRI berseteru, terlepas dari penerapan kekuasaan itu sendiri, artinya disini kita tidak akan meninjau apa persoalan yang ada sehingga mereka berseteru, tapi yang jelas karena sama-sama punya kuasa dalam hukum maka mereka merasa diatas hukum itu sendiri. Jadi apa itu kekuasaan, nah ini pendapat 3 orang ahli. 1.Menurut Gibson Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki. 2.Menurut Max Weber Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-   kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tinakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu. 3.Menurut Lewin Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada. Kekuasaan adalah kemampuan yang mungkin untuk memaksa orang lain. Kekuasaan sangat berkaitan erat dengan wewenang.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka perseteruan KPK dan POLRI ini sebenarnya tidak hanya terjadi dikalangan atas seperti ini, namun bila kita mau sedikit menundukkan kepala, maka akan terlihat bahwa hampir disemua tatanan kehidupan dalam masyarakat kita terjadi hal tersebut, tidak hanya di Jakarta, di Acehpun hal itu terjadi, namun gaungnya kecil hingga nyaris tidak kita sadari atau kita anggap kecil dan hanya menjadi berita basi saat minum kopi pagi. Namun yang penting diingat bahwa bagaimanapun besar kecilnya perseteruan itu tetap akan memberikan dampak negatif minimal pada cara pandang orang lain terhadap kita, bagaimana kita bertepuk dada mengatakan bahwa kita adalah bangsa yang besar, bila kita mengangkangi hukum, bermain bagaikan si raja hutan dengan kekuasaan yang diberikan masyarakat kepada kita? Bangsa-bangsa besar lainnya, bila ada pejabat yang ketahuan berbuat salah, maka mereka dengan sendirinya akan mengundurkan diri, malu sehingga kalau di Jepang mereka akan melakukan aksi bunuh diri sehingga aib putus sampai pada dirinya saja tidak menyeret kelurga yang ditinggalkannya. Kalau di bangsa kita, sesudah sesumbar akan gantung diri di Monas kalau terbukti bersalah tapi nyatanya hanya omong besar saja. Jadi walaupun belum dilakukan observasi mendalam, tapi sudah mulai terdengar bahwa Kita sangat pandai membuat perencanaan yang muluk-muluk tapi sangat pandai pula membelokkan rencana itu untuk kepentingan pribadi atau kelompok, kenapa karena dalam perencanaan kita selalu menekankan pentingnya program itu bagi pembangunan masyarakat, namun kita tidak pernah mengantisipasi bagaimana proses pelaksanaannya akan diterapkan, bagaimana sistem pengawasannya sehingga tepat sasaran, bagaimana kalau terjadi faktor X dan sebagainya, kita selalu memandang persoalan dengan gampang, selalu ingin vepat-cepat menyelesaikan persoalan sehingga mata kita dibutakan oleh sisi-sisi lain yang mungkin terjadi. Jadi kalau kita mengaku adalah baangsa yang besar, maka marilah kita mulai berfikiran besar, berjiwa besar dan tidak dikerdilkan oleh kekuasaan yang fana.

Wednesday 28 January 2015

Tips and Tricks Facing an increase of Violence on Children (Tip dan Trik Menghadapi peningkatan Tindak Kekerasan Pada Anak)

The National Commission for Child Protection (Komnas PA) predict cases of violence against children in 2015 will increase. So is the case of the perpetrators of violence are children. It can happen if the government, the community and the family do not take precautions and handling. "In 2015 we estimate that the level of violence by the perpetrator children will rise 12-18%," said Chairman of Komnas PA Arist Merdeka Sirait in a press conference Endnotes In 2014 the National Commission on Children in TB Simatupang No. 33, Pasar Rebo Tuesday (12/30/2014). Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) memprediksi kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan kasus kekerasan yang pelakunya adalah anak-anak. Hal itu dapat terjadi apabila pemerintah, masyarakat dan keluarga tak melakukan tindakan pencegahan serta penanganan. "Tahun 2015 kami prediksi tingkat kekerasan dengan pelaku anak-anak akan naik 12-18%," ungkap Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun 2014 Komnas Anak di Jalan TB Simatupang No 33, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/12/2014). Meski diakui bahwa terjadi penurunan pelanggaran hak anak dari 2013 sejumlah 3.339 menjadi 2.737 laporan di tahun 2014, yang mencengangkan menurut Arist, angka kasus anak yang berhadapan dengan hukum di tahun ini naik 10% dari tahun lalu menjadi 26%. Pelaku kekerasan itu adalah anak-anak dengan rentang usia 6 sampai 14 tahun. "Meningkat jadi 26 persen pengaduan anak yang berhadapan dengan hukum. Bahkan jika sesuai prediksi, tahun 2015 mencapai 38 persen kasus kekerasan dengan pelaku anak," kata Arist. Jika itu terjadi, imbuh Arist, maka Komnas PA akan kesulitan. Bukan karena banyaknya kasus, namun disebabkan adanya benturan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang sistem peradilan anak. Di mana dalam peraturan itu disebutkan bahwa anak di bawah usia 14 tahun tidak dipidana. Sementara, sejumlah pelaku anak usianya 6-12 tahun. Komnas PA ingin memberikan keadilan bagi korban, namun di sisi lain anak-anak tak bisa dipidana. Modus paling banyak adalah kekerasan anak sebanyak 1.701 kasus, pencurian sebanyak 255 kasus, narkoba (pengguna) sebanyak 224 kasus, pelecehan seksual 198 kasus, pembunuhan 170 kasus, penggunaan senjata tajam 148 kasus, perkosaan 104 kasus, miras 47 kasus. Narkoba 25 kasus, dan lainnya 2 kasus. Menyikapi berita dan fakta-fakta diatas, maka wajarlah kita sebagai orang tua merasa miris, dan harus segera mengambil sikap untuk tindak pencegahan baik terhadap kemungkinan anak kita sebagai korban ataupun bisa jadi anak kita sebagai pelaku tindak kekerasan tersebut. Untuk itu ada beberapa TIP dan TRIK yang dapat saya bagikan sebagai pengalaman saya selaku pemerhati anak dan pembina anak di lingkungan tertinggal serta berdasarkan analisa dan observasi terhadap pengalaman dan peristiwa yang terjadi di Indonesia, semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 1. Jangan sekali-kali menaruh kepercayaan 100% ANAK SAYA BAIK, JUJUR DAN PATUH pada orang tuanya (Anak memamg buah cinta kita, sehingga anak adalah segalanya bagi kita, namun jangan sampai ini membutakan mata hati anda sehingga lupa anak juga manusia yang dapat melakukan kesalahan dan kesilapan). 2. Jangan biarkan, anak anda berinteraksi dengan orang asing, kita karena budaya timur terlalu ramah pada orang sehingga kalau ada tamu yang datang dan kebetulan anak kita ada disitu kita akan menyuruhnya ayo sayang salaman sama om.... (saya tidak setuju dengan hal ini karena ini membuat anak terlalu cepat akrab dengan orang asing dan ini tidak baik karena suatu saat bila tidak ada kita maka orang yang datang kita tidak tau bagaimana perilakunya dan anak akan gampang dipengaruhi) 3. Jangan biarkan anak dibawah pengawasan satu orang saja, baik Paman, Kakek, Om, Tetangga bila tidak ada pendamping lainnya karena ingat banyak peristiwa pelecehan seksual terjadi orang orang lingkungan terdekat. 4. Jagalah komunikasi dan hubungan yang baik dengan anak, teman anak anda, guru sekolah, tetangga dan orang tua teman anak anda, maka akan anda temukan banyak sisi positif dan negatif dari anak anda yang membuat anda kenali anak anda seutuhnya (ingat tidak ada manusia sempurna, termasuk anda dan anak anda). 5. jangan menanggapi dengan emosional laporan positif ataupun negatif terhadap anak anda, saring dan lakukan cross check, berkali-kali sebelum mengambil kesimpulan. 6. Jangan lupa lakukan pengawasan dan kontrol terhadap aktifitas anak anda, benarkah dia ada masuk sekolah, benarkah ada les tambahan disekolah, benarkah ada belajar kelompok, siapa saja teman belajar kelompoknya, dimana dia belajar, benarkah ada permintaan sumbangan untuk sekolah, benarkah kawannya mendapat musibah sehingga ia harus menyumbang, buku novel apa yang dibaca, film apa yang ditonton, apa koleksi movie di HP nya, Apa isi tasnya, dll (jangan sekali-kali terpengaruh oleh pernyataan "payah papa atau mama ini mengganggu privasi anak :)" - ingat selama ia masih anda biayai - belum kuliah - maka anda WAJIB melakukan hal ini. 7. SABAR bila anak anda mengajak kawan-kawannya berkumpul dirumah anda, baik belajar kelompok, hanya kumpul-kumpul masak, main gitar dan lainnya - biarkan mereka berkreasi dan sedikit berisik - ini lebih baik dari pada mereka kumpul dipantai atau tempat lain yang tidak bisa anda awasi karena banyak orang ketiga yang akan memanfaatkan mereka dan akhirnya berbuah negatif. Jadi kalau perlu sokong acara kumpul mereka, beri mereka sirup dingin, kue, makan dan undang lagi mereka untuk kumpul dan janjikan "nanti tante buat ikan bakar, nasi soto atau lainnya. 8. Penting untuk menanyakan tentang sekolah, teman, pacar dan guru saat anak pulang sekolah, biarkan anak bercerita bebas, jangan potong pembicaraan mereka, juga saat mereka menyebut guru mereka dengan istilah atau julukan yang mungkin ditelinga kita terdengar sangat tidak sopan, setelah mereka cerita baru perlahan sidik kenapa guru itu disebut demikian, kenapa kawannya si POlan di bilang resek, kenapa..... dan kenapa.....(juga amati kelainan fisik, sikap anak sepulang sekolah) Amati....Jelilah pada anak. 9. RESPON, bila menemukan hal yang tidak biasa, sidik perlahan pada anak langsung, jangan memaksa, beri waktu ia untuk percaya pada anda bahwa anda tidak akan menjadi ancaman bagi dirinya, bila anak belum cerita dekati kawan - kawannya, pancing mereka untuk bercerita - biasanya satu diantaranya pasti akan menceritakan apa yang terjadi, bila ini juga tidak berhasil, dekati orang tua teman anak anda, biasanya diantara mereka ada yang dekat dengan orang tuanya dan menceritakan apa yang telah dialami anak anda (bila terjadi sebaliknya, anak anda menceritakan peristiwa yang dialami kawannya maka jangan ragu anda harus menceritakan dengan santun pada orangtua teman anak anda, posisi yang sama suatu saat akan kita alami). 10. Ambil kesimpulan cepat terhadap permasalahan yang terjadi, artinya bila tindakan itu sudah menjurus kriminal jangan ragu lapor polisi. Nah ini sementara beberapa TIP dan TRIK yang dapat saya bagikan untuk mengatasi tindak kekerasan pada anak, Waspadalah!!!

Sunday 25 January 2015

Blogging

Blogging adalah kegiatan yang semakin banyak digemari oleh masyarakat Indonesia saat ini. Semakin banyak blogger baru yang bermunculan dengan topik dan gaya tulisan yang berbeda-beda. Untuk membuat blog, sebenarnya ada banyak sekali platform yang bisa kita gunakan, seperti: WordPress, Tumblr, Blogger, Weebly, Webs, Jigsy, dan masih banyak lagi. Namun, saya perhatikan kebanyakan blogger Indonesia menggunakan WordPress dan Blogger (blogspot).

Friday 23 January 2015

Surat untuk Donatur

Kepada Yang Terhormat,
Para Penyumbang Perpustakaan di Leupung 
di-
Tempat


Dengan hormat,

1.    Sehubungan dengan bantuan yang kawan-kawan di Aceh Lon Sayang berikan untuk Pusat Belajar Anak di Leupung, terutama untuk Perpustakaannya, maka bersama ini saya sampaikan laporan pertanggungjawabannya.
2.   Jumlah bantuan yang diterima seluruhnya Rp. 8.303.400 (delapan juta tiga ratus tiga ribu empat ratus rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
No
Nama Penyumbang
Jumlah
(Rp)
Barang
1
Gabriel Lucas
703.400,-

2
Rahmi Ak
100.000,-

3
Dewi Aritala
1.000.000,-

4
Tabrani Yunis
-
Majalah Potret 1 Paket
5
Hamba Allah
-
Pasir 1 Truk
6
Saodah
500.000,-
Buku 1 Paket
7
Aziz
1.000.000,-

8
Juliani
3.000.000,-

9
Hamba Allah (JAPRI)
5.00.000,-

10
Mirna Indriani
1.500.000,-

Jumlah seluruhnya
8.303.400,-


3.      Adapun penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut:
No
Keterangan
Jumlah Dana
Keterangan
1
Rehab Lemari Lama
150.000,-
Beli triplek dan cat
2
Beli Keramik
4.860.000,-
Dana dari ibu Juliani untuk Keramik tidak cukup karena adanya kenaikan harga sehingga dimanfaatkan dana dari penyumbang lainnya
3
Tempah Lemari Baru 3 buah
3.000.000,-
Hal ini dilakukan karena setelah dilakukan survey kelapangan harga lemari ditoko perabot terlalu mahal padahal bahannya serabut yang dipadatkan sehingga tidak kuat (harga lemari yang diajukan dalam proposal karena kualitas baik juga mahal) sehingga di putuskan untuk ditempah saja dengan menggunakan bahan baku papan tebal
Sisa dana
293.400,-


4.      Pada kesempatan ini saya juga ingin memberitahukan bahwa sebenarnya kalau bukan karena kondisi buku yang sudah sangat memprihatinkan akibat serangan rayab maka saya tidak akan meminta bantuan pihak lain, hal ini pula yang menyebabkan saya sangat terpukul dengan sikap Mukim dan Camat yang mengalihkan bantuan yang saya untuk perpustakaan tersebut. Saya meminta bantuan Aceh Lon Sayang karena keluhan saya di millis ini mendapat respon yang demikian baik, namun saya segera menutup penerimaan bantuan tersebut karena saya merasa bagaikan pengemis yang harus berulang kali meminta kepastian bantuan dari beberapa orang yang menjanjikan bantuan yang sangat saya butuhkan (lemari, meja, dan kursi) melalui jalur JAPRI tapi ternyata sampai saat ini bantuan itu tidak ada realisasinya (namun sebenarnya wajar saja bila orang semula berencana membantu tapi mungkin karena ada halangan lain tidak jadi, tapi saat itu karena saya sangat membutuhkan dan mengharapkan bantuan itu saya jadi bersikap kekanak-kanakan). Untuk itu saya perlu menjelaskan bahwa sebenarnya saya juga ikut mengupayakan sendiri kebutuhan untuk Pusat Belajar Anak ini, dan dari daftar penyumbang diatas, istri dan saya ikut memberi kontribusi secara terpisah, ini saya utarakan karena saya tidak ingin ada persepsi bahwa saya hanya mengandalkan bantuan orang lain.

5.    Dan mohon maaf bila sampai saat ini lemari tempahan yang saya pesan belum siap, karena menurut tukang bahan bakunya belum cukup karena kayu yang dipesan belum ada karena penebang kayu tidak bisa menebang kayu dimusim hujan. Namun bila sudah siap saya segera akan melaporkannya.

6.   Akhirnya dengan mengucapkan syukur Alhamdullillah kepada Allah SWT saya ucapkan terimakasih kepada Ibu atas bantuannya.


Yayasan Pembinaan kegiatan Generasi Muda
Hormat Saya



(Ir.Teuku Syafrizal)

Ketua