Comments

Monday 13 January 2014

CALEG - DIMATA MASYARAKAT

Pemilu 2014 sudah dekat, daftar nama caleg yang muncul didaftar cukup banyak, masing-masing partai politik mengajukan daftar nama caleg yang cukup beragam, mulai dari pensiunan TNI, Polisi, PNS, bahkan para mantan pejabat juga tidak ketinggalan, pengusaha, dan yang patut dicermati banyaknya muncul nama-nama dari golongan kecil, mulai dari abang becak, pedagang kecil, ibu rumah tangga, pengangguran dll. Semua ini sah-sah saja, kalo tidak pasti nama mereka tidak akan lolos dari seleksi KPU, namun diam-diam banyak masyarakat yang mencibir saat melihat daftar nama para CALEG tersebut, ironinya ada yang bahkan melakukan tindakan anargis dalam menyatakan pandangan mereka, misalnya merobek spanduk, poster para CALEG yang banyak ditempeli dipinggiran jalan, ada yang melempari kotoran dsb. Namun disamping sikap seperti tersebut diatas, tidak kalah banyaknya juga yang begitu fanatik pada caleg yang mereka jagokan, mereka bersedia berkelahi bila jago mereka dilecehkan, mereka akan menghantam siapa saja yang berani merendahkan jago mereka. Mengamati berbagai respon tersebut saya mencoba mengkaji, apa yang sebenarnya terjadi, apa pandangan masyarakat terhadap para caleg tersebut, mengapa timbul pandangan seperti itu? Hal pertama yang saya tangkap, masyarakat tidak percaya lagi pada sosok Caleg - atau tepatnya anggota Legeslatif, karena menurut mereka - saat masih menjadi Caleg mereka hanya pandai mengobral janji namun begitu menjadi legeslatif maka mereka akan lupa pada semua janji mereka. Imbas dari hal tersebut maka mereka mulai pasang harga, apa yang akan kamu beri pada kami baru kami akan putuskan siapa yang akan kami pilih - hal ini berlaku bias dimana apapun yang kita berikan pada mereka maka bila ada yang memberi dengan nilai lebih tinggi maka itu yang akan mereka pilih. Ini berdampak pula pada penegakan hukum atau aturan main PEMILU, dimana money poliik yang dilarang akan sulit untuk diwujudkan dengan adanya aturan main sendiri yang berlangsung dimasyarakat. Hal kedua yang saya tangkap adalah sosok para CALEG yang ada, umumnya termotivasi menjadi CALEG karena ingin merubah nasibnya, yang miskin, pengangguran, dan lain sejenisnya ingin menjadi CALEG karena ini cara cepat menjadi kaya, mengelola dana aspirasi, mendapat fee - belum lagi gaji yang besar dan tunjangan yang wah - ini sangat menyilaukan mata dan ini kesempatan untuk mengumpul modal dan jadi kaya. Motivasi ini tertangkap jelas oleh masyarakat, sehingga mereka tidak percaya sosok seperti ini akan mampu membantu mereka lepas dari himpitan ekonomi yang semakin berat, tuntutan kehidupan yang semakin sarat. Sementara mantan Pejabat, Pensiunan Tentara, Polisi dianggap orang yang ingin mempertahankan posisi nyaman yang selama ini mereka nikmati - record mereka selama menjabat dan segala tindakan mereka dalam masyarakat kembali dikaji ulang dan umumnya masyarakat menilai mereka selama ini tidak memberi ari apapun pada masyarakat jadi mereka juga bukan pilihan tepat, hanya sebagian kecil dari hubungan kekerabatan yang akan memilih mereka. Lah, jadi kalo semua salah, semua jelek semua tidak cocok, siapa yang akan dipilih masyarakat? tunggu jawabannya pada posting saya berikutnya. oke!!!!

0 komentar:

Post a Comment

SHARETHIS

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg